top of page

About Us...

Arabica Sigarar Utang.jpg
What, where & how we are..
Our Java organic arabica coffee farm is located at the foot of mount Cikuray, Garut West Java, with +/- 1350 meters altitude.
Type of arabica coffee with the name 'Sigarar Utang' varietal originating from Tarutung, Tapanuli-Utara, prov. Northern Sumatra. The coffee seeds planted are selected from the best type and have a certificate from the Plantation Seed Development and Production Center (BPPBP).
Land process and management Arabica coffee planting using organic basic materials such as compost and organic liquid fertilizer,and using environment friendly maintenance  methods (weed cleansing, etc.) The post-harvest  activities using standard coffee cultivation procedures.

Sigarar Utang Arabica Coffee Variety Attains Ministerial Recognition
as Superior Variety

In a significant milestone for the coffee industry, the Arabica coffee variety known as Sigarar Utang has been granted official recognition as a superior variety by the Ministry of Agriculture. The issuance of the ministerial decree solidifies Sigarar Utang's status as an outstanding coffee cultivar, marking a momentous achievement for coffee enthusiasts, farmers, and the entire coffee value chain.

This recognition comes as...

Sigarar Utang Arabica Coffee Variety Attains Ministerial Recognition as Superior Variety
(continued)

This recognition comes as a result of extensive research, meticulous cultivation practices, and a commitment to quality that has set Sigarar Utang apart in the competitive world of Arabica coffee varieties. The Minister of Agriculture, in accordance with the findings of expert panels and agricultural scientists, formally declared Sigarar Utang as a superior variety through an official decree.

Sigarar Utang, distinguished by its unique flavor profile, aromatic qualities, and robust growth characteristics, has been a source of pride for coffee farmers in the region. The meticulous cultivation methods employed by local farmers, coupled with the distinct environmental conditions of the area, have contributed to the exceptional quality of Sigarar Utang Arabica coffee.

This recognition not only celebrates the excellence of Sigarar Utang but also highlights the dedication and expertise of the farmers who have played a crucial role in cultivating and preserving this exceptional coffee variety. With the official status of a superior variety, Sigarar Utang is expected to garner increased attention from both domestic and international markets, opening up new opportunities for local coffee producers.

As the news of this ministerial decree spreads, it is anticipated that Sigarar Utang Arabica coffee will further elevate its standing in the global coffee market. This recognition serves as a testament to the ongoing efforts to enhance the quality and reputation of Indonesian coffee, positioning Sigarar Utang as a symbol of excellence in the world of Arabica coffee varieties.

Kopi Sigarar Utang yang Mendunia

by Joshua Sibagariang

Kompasiana - Ketika memasuki daerah Tapanuli mungkin anda akan disuguhi pemandangan kebun kebun kopi disepanjang jalan. “sigarar utang” nama salah satu jenis kopi yang menjadi sumber penghasilan masyarakat di Tapanuli Utara. Mungkin nama ini asing bagi anda yang bukan berasal dari latar belakang budaya batak. “sigarar utang” sendiri berasal dari bahasa batak toba. Yang bila diartikan ke bahasa indonesia memiliki arti “pembayar hutang” dimana konon hasil penjualan dari kopi ini sering digunakan untuk melunasi hutang – hutang petani. Agak unik memang, tapi itu lah nama yang diberikan orang batak di tapanuli untuk menamai jenis kopi ini. Bila ditelusuri lebih lanjut, kopi ini merupakan jenis kopi arabika yang tumbuh subur didaerah pegunungan dengan ketinggian 700 – 1700 m dpl. Ya kopi jenis ini memang sangat cocok ditanami di daerah beriklim dingin seperti di Tapanuli. Di Tapanuli Utara sendiri, para petani banyak yang menggantungkan hidup dari bertani kopi. Banyak diantara para petani yang awalnya bertani padi beralih menjadi petani kopi. Fenomena ini terjadi kurang lebih 10 tahun belakangan ketika hasil dari bertani kopi dirasa sangat menguntungkan oleh para petani termasuk mungkin kedua orang tua saya. Orang tua saya sendiri setelah mengakhiri profesi  sebagai “abdi negara” memutuskan untuk mengurusi lahan kosong yang ada di desa kami. Lahan yang sudah lama di telantarkan, dan lama tak terurus. Hasilnya tentu sangat bisa saya rasakan saat ini, biaya kuliah saya saat ini merupakan hasil dari kopi sigarar utang ini. Mungkin judulnya sekarang adalah “kuliah sian kopi ” ( kuliah dari kopi ). Saya sendiri juga sebenarnya sudah banyak mengetahui  seluk beluk kopi ini, meskipun sebenarnya saya hanya menangani “finishing” nya saja. Biasanya saya menangani panen, penggilingan, pengeringan sampai pada penjualan. Yang paling menyenangkan sebenarnya adalah saat penjualan dimana rasa lelah seakan hilang ketika sudah memagang uang hasil penjualan kopi tersebut. Kopi jenis ini merupakan jenis kopi yang masa panen nya cukup singkat. Dalam waktu 2 minggu kopi ini sudah dapat dipanen. Setelah dipanen akan dilakukan penggilingan untuk membuang kulit luar kopi. Setelah digiling lalu dilakukan proses pengeringan dengan menjemur kopi di bawah sinar matahari.

sigstar.png

Kopi Sigarar Utang dari Sumatera Utara

 

by Tiodor S. Situmorang, SSi NIP - Balai Besar Perbenihan dan Proteksi tanaman Perkebunan (BBPPTP) Medan, Province North of Sumatra

I.PENDAHULUAN

Tanaman kopi merupakan komoditi andalan Propinsi Sumatera Utara disamping komoditi perkebunan yang lain seperti kelapa sawit, kakao dan karet. Lahan penanaman kopi arabika di Propinsi Sumatera Utara terletak pada hamparan dataran tinggi berkisar antara 1000 mdpl 1650 mdpl yang tersebar luas pada beberapa kabupaten di wilayah Propinsi Sumatera Utara. Lahan pertanaman kopi pada umumnya dikelola oleh rakyat atau petani. Selama dasawarsa terakhir ini beberapa petani kopi arabika di wilayah Propinsi Sumatera Utara mulai mengembangkan kopi arabika berperawakan katai. Kopi arabika dikenal dua macam yaitu pupus daun berwarna hijau dan pupus daun berwarna coklat kemerahan. Kopi arabika yang pupus daunnnya berwarna hijau berasal dari Aceh Tengah atau sering disebut kopi Ateng sedangkan kopi arabika pupus daunnya berwarna coklat kemerahan disebut dengan kopi Sigarar utang. Kopi arabika Sigarar utang tersebut telah tersebar luas pada beberapa kabupaten di wilayah Propinsi Sumatera Utara seperti di Kabupaten, Humbang Hasundutan, Toba Samosir, Karo, Simalungun, Dairi, Tapanuli Selatan dan Mandailing Natal dan secara ekonomi membawa dampak positif bagi petani.

II. ASAL USUL VARIETAS KOPI SIGARAR UTANG

Kopi arabika varietas Sigarar utang yang disukai oleh petani di wilayah Propinsi Sumatera Utara kemungkinan merupakan hasil seleksi alam kopi katai yang ditanam petani di Sumatera Utara. Secara genetik tanaman ini belum diketahui asal-uslnya, diduga merupakan keturunan hasil persilangan antara varietas Typica dengan varietas tipe kate yang terjadi secara alami. Kopi Sigarar utang ini diyakini sebagai sumber penghasilan karena cepat berbuah dan berbuah sepanjang tahun sehingga bisa membayar hutang, yang pada akhirnya oleh petani dijuluki dengan sebutan Sigarar utang.

Menurut pengakuan petani setempat, kopi tersebut pertama kali dijumpai pada tahun 1988 di dusun Batu Gajah, Desa Paranginan Utara, Kecamatan Lintongnihuta di kebun kopi milik Oppung Sopan. Pada awalnya berjumlah belasan pohon, tetapi saat ini tinggal 3 (tiga) pohon yang hidup terdiri dari dua tipe berbeda. Identifikasi terhadap morfologi keturunan segregasinya, diduga salah satu tetuanya adalah jenis Typica BLP, sedangkan sifat ruasnya yang pendek dan katai berasal dari jenis Catimor. Varietas kopi arabika terdidri dari beberapa jenis. Secara habitus ada dua tipe yaitu kopi arabika berperawakan tinggi dan kopi arabika berperawakan katai. Kopi arabika berperawakan tinggi seperti Typica dan Abessinia sedangkan kopi berperawakan katai seperti Kartika 1, Kartika 2 dan Andungsari.

III. MORFOLOGI TANAMAN KOPI SIGARAR UTANG

Tanaman kopi Sigarar utang mempunyai perawakan semi katai, ruas cabang pendek, tajuk rimbun menutup seluruh permukaan pohon sehingga batang pokok tidak tampak dari luar. Sifat percabangan sekunder sangat aktif bahkan cabang primer di atas permukaan tanah membentuk kipas berjuntai menyentuh tanah. Daun tua berwarna hijau tua, daun muda (flush) berwarna coklat kemerahan. Apabila ditanam tanpa naungan tepi daun bergelombang dan helaian daun mengatup ke atas, jika dilihat sepintas bentuk daun panjang meruncing dan tepi daun bergelombang. Buah muda berwarna hijau sedangkan buah masak berwarna merah cerah, bentuk buah bulat memanjang berukuran besar dan 100 buah masak ( merah ) rata rata 196 gr. Potensi Produksi berkisar antara kg biji/ha. Kopi varietas Sigarar utang bersifat agak rentan terhadap penyakit karat daun, terutama jika ditanam pada ketinggian kurang dari 1000 mdpl, juga rentan terhadap serangan nematoda parasit. Berdasarkan SK Menteri Pertanian Nomor : 205/Kpts/SR.120/4/2005 varietas Sigarar utang dilepas sebagai varietas anjuran untuk daerah pengembangan kopi Arabika yang memiliki kondisi klimatologi serupa dengan, maka kebutuhan akan benih varietas Sigarar utang semakin meningkat sehingga ditetapkan beberapa kebun yang layak dijadikan sebagai sumber benih.

<<Read-All>>

        Keputusan Menteri Pertanian

     Nomor : 205/Kpts/SR.120/4/2005

                           TENTANG

PELEPASAN VARIETAS KOPI SIGARAR UTANG SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

skmenteri205.png

© 2020 by Indonesia Coffee Farm/Cikuray

bottom of page